Selasa, 21 Juni 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP By. Ny. “S”


A. Pengertian
(Menurut buku Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga, Pusdiknakes. Depkes RI 1992) istilah prematuritas telah diganti dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) oleh WHO pada tahun 1961.Di dalam buku pusdiknakes depkes yang berjudul asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram sampai dengan 2499 gram.
(Menurut Buku Ilmu Kesehatan Anak, Staf Pengajar FKUI, 1985) Frekuensi BBLR dinegara maju berkisar antara 3,6-10,8%, dinegara berkembang berkisar antara 10-43%.Rasio antara negara maju dan negara berkembang adalah 1 : 4. seringkali faktor penyebabnya tidak diketahui ataupun kalau diketahui faktor penyebabnya tidaklah berdiri sendiri tetapi kombinasi dari beberapa faktor ,diantaranya:
1. Faktor nutrisi
2. Infeksi
3. Bahan toksik
4. Faktor budaya
5. insufiensi atau disfungsi plasenta
6. Faktor-faktor lain, seperti merokok, peminum alkohol, plasenta previa obat-
obatan dsb.
Pembagian menurut berat badan ini sangat mudah tetapi tidak memuaskan, lama-kelamaan ternyata bahwa morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada berat badannya.
(Menurut Buku Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga, Pusdiknakes. Depkes RI. 1992) menjelaskan bahwa Guren Wald mengatakan bahwa bila digunakan definisi yang lama 30-40% dari bayi perempuan sebelumnya telah mempunyai masa gestasi 37-38 minggu frekuensi. BBLR dinegara maju berkisar antara 3,6 -10,8% dinegara berkembang berkisar 10-40%. Rasio antara negara maju dan berkembang adalah 1 : 4. Menurut kongres European perinatal medicine Ke ll di London 1970, telah disusun definisi sebagai berikut :
1. Bayi kurang bulan (prematur) : bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)
2. Bayi cukup bulan (aterm) : bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 minggu sampai 42 minggu (250-293 hari)
3. Bayi lebih bulan (post date) : bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

B. Etiologi
(Menurut Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga, Pusdiknakes.
Depkes RI 1992) BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, yaitu :

1. Faktor ibu
a. Gizi saat hamil yang kurang
b. Umur kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun
c. Jarak hamil dan bersalin yang terlalu dekat
d. Penyakit menahun ibu seperti hipertensi dan jantung
e. Perokok dan bekerja yang terlalu berat
2. Faktor kehamilan
a. Hamil ganda
b. Perdarahan ante partum
c. Plasenta previa
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
b. Infeksi dalam rahim
4. Faktor lain-lain (nutrisi, perokok, peminum alkohol, sosial ekonomi. dll)

C. Gambaran klinik
(Menurut Buku Sinopsis Obstetri, Rustam Mochtar, 1998) Makin muda umur kehamilan,makin jelas tanda-tanda imaturitasnya. Karakteristik dari bayi preterm yaitu:
1. Berat lahir kurang dari 2500 gr
2. PB kurang dari 45 cm
LD kurang dari 30 cm
LK kurang dari 33 cm
3. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
4. Kepala relatif lebih besar
5. Kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak ,lemak kulit berkurang
6. Otot hipotonik lemah, pernafasan tidak teratur dapat terjadi apnea
7. Ektremitas paha abduksi, sendi lutut atau kaki fleksi sampai lurus
8. Pernafasan sekitar 45 sampai dengan 50 kali permenit
Beberapa penyakit yang berhubunban dengan prematuritas :
1. Syndrome gangguan nafas idiopatik
2. Pneumonia aspirasi karena reflek menelan dan batuk belum sempurna
3. Perdarahan spontan dalam prentikel otak lateral, akibat anoxia otak
4. Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang dan hipotermia
Bayi dengan tanda “wasting” dapat dibagi menurut berat ringannya
1. Stadium 1
Bayi kurus dan relatif lebih panjang, kulitnya longgar, kering dan belum terdapat
mekonium
2. Stadium II
Tanda stadium I ditambah warna kehijauan pada kulit dan plasenta, umbilicus, hal ini disebabkan mekonium yang tercampur dengan amnion yang mengendap pada kulit dan plasenta.
3. Stadium III
Ditemukan stadium II ditambah kulit yang berwarna kuning, kuku dan tali
pusatnya.
Sering faktor penyebab tidak diketahui ataupun kalau diketahui faktor
penyebabnya tidaklah berdiri sendiri, antara lain adalah :
1. Faktor genetik atau kromosom
2. Infeksi
3. Bahan toksik
4. Radiasi
5. Insufisiensi atau disfungsi plasenta
6. Faktor nutrisi
D. Diagnosis dan gejala klinik
(Menurut buku synopsis obstetri,Rustam Mochtar.1998) Diagnosis dan gejala
klinik:
Sebelum bayi lahir
1. Sebelum bayi lahir
a. Pada anamnesa sering ditemui adanya riwayat abortus, partus prematurus dan
lahir mati
b. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya
c. Pembesaran uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan
d. Pergerakan janin yang pertama (Quickening) terjadi lebih lambat walaupun
kehamilannya sudah agak lanjut
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin
Secara klasik seperti bayi yang kelaparan. Tanda-tanda bayi ini adalah tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas, verniks kaseosa sedikit atau tidak ada, kulit kering, tipis, berlipat-lipat.
b. Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
Verniks kaseosa ada, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang tengkorak lunak dan mudah bergerak, abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, kulit tipis, merah dan transparan
c. Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermi dan sebagainya. Pada bayi kecil untuk masa kehamilan alat-alat dalam tubuh lebih berkembang dibandingkan dengan bayi prematur berat badan sama, karena hal itu akan mudah hidup diluar rahim, namun tetap lebih peka terhadap infeksi dan hipotermi dibandingkan matur dengan berat badan normal.
E.Penatalaksanaan
(Menurut buku synopsis obstetri , Rustam Mochtar. 1998) yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan, dan siap sedia dengan tabung oksigen. Pada bayi prematur makin pendek masa kehamilan, makin sulit dan banyak persoalan yang akan dihadapi, dan makin tinggi angka kematian perinatal. Biasanya kematian disebabkan oleh gangguan pernafasan, infeksi, cacat bawaan dan trauma pada otak. Kebutuhan cairan untuk BBL 120 sampai 150 ml/kg BB/hari atau 100-120 cal/kg BB/hari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi untuk segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan atau kalori.
a. Pengaturan suhu
Bayi dimasukkan dalam inkubator. Bila bayi dirawat dalam inkubator, maka suhu untuk bayi dengan BB kurang dari 2 kg adalah 35oC, dan untuk bayi dengan berat badan 2-2,5 kg adalah 34oC, agar dia dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar 37oC kelembaban inkubator 50-60%.
http://htmlimg2.scribdassets.com/cjhtq83g92f2xts/images/7-19ed22c386/000.jpg
Suhu inkubator dapat diturunkan 1oC per minggu untuk bayi dengan berat badan 2 kg dan secara berangsur-angsur dapat dilakukan atau diletakkan ditempat tidur dengan suhu lingkungan 27-29oC prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermi bila berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat badannya. Cara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi ( 36ºC - 37ºC ) adalah dengan memasukkan bayi dalam inkubator dengan suhu yang diatur.
b. Makanan
Makanan bayi premature refleks hisap,telan dan batuk belum sempurna. Kapasitas lambung masih sedikit, kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori 110 kalori/kg BB/hari.Pemberian minum dimulai saat bayi berumur 3 jam. Jumlah cairan yang diberikan pertama kali adalah 1-5 ml/jam dan jumlahnya dapat ditambah sedikit tiap 12 jam.
Banyak cairan yang diberikan perhari adalah 60 ml/kg BB/hari dan setiap hari
dinaikkan sampai dengan 200 ml/kg BB/hari pada akhir minggu ke dua.
Hari kelahiran
Cairan /kg BB/hari
Kalori /kg BB/hari
1
60 ml
40 kal
2
70 ml
50 kal
3
80 ml
60 kal
4
90 ml
70 kal
5
100 ml
80 kal
6
110 ml
90 kal
7
120 ml
100 kal
710
150-200 ml
7120 kal
Air susu yang paling baik adalah ASI. Bila bayi belum dapat menyusui, ASI dapat dipompa dan dimasukkan dalam botol steril. Bila ASI tidak ada, ganti susu dengan susu buatan yang mengandung lemak yang mudah dicerna oleh bayi (lemaknya dari middle chain trigly ceride) dan mengandung 20 kalori/30 ml air atau sekurang-kurangnya bayi dapat 110 kal/kg BB/hari.
F. Prognosis
(Menurut buku synopsis obstetri , Rustam Mochtar. 1998) kematian perinatal pada bayi berat lahir rendah (BBLR ) 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian bayi yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan intrakranial dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah dan gangguan lainnya.
Prognosis ini juga tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masalah gestasi asfiksia, sindrom gangguan pernafasan, perdarahan, intraventrikuler displasia bronkopulmuna retrorental cibroplasia, infeksi, gangguan metabolik.
Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan, post natal. Bila bayi berat lahir rendah ini dapat mengatasi problematik yang dideritanya maka perlu diamati selanjutynya oleh karena kemungkinan bayi ini akan mengalami gangguan pendengaran, penglihatan kognitif motor susunan saraf pusat dan penyakit seperti hidrochepalus cerebral palsy dan sebagainya.
INFO :
INI ADALAH SALAH SATU CONTOH
ASUHAN KEPERAWATAN/KEBIDANAN
YANG DAPAT DI DOWNLOAD
LANGSUNG DI
HTTP://ASKEP -
ASKEB .BL OGSPO T.COM
100% GRATIS DAN SIAP PAKAI
TERIMAKASIH .
SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN
BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP By. Ny. “S”
DI BPS MARTINI DEWI
TAHUN 2007
I.
PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Identitas
1. Bayi
Nama
: Bayi Ny. “S”
Tanggal / jam lahir
: 26 Februari 2007
Jenis kelamin
: Laki-laki
Anak ke-
: Pertama
Alamat
: Sidomulyo
Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
2. Orang Tua
Nama ibu : Ny. Suryanti
Nama Suami : Tn. Iskandar
Umur
: 28 tahun
Umur
: 30 tahun
Pendidikan : SMP
Pendidikan
: SMA
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Sidomulyo
Alamat
: Sidomulyo
Kec. Punggur
Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
Kab. Lampung Tengah
B. Riwayat Keadaan
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan bayi lahir dengan BB 2000 gr, tidak menangis spontan, kulit pucat pada bagian akral tampak pucat dan dingin, pergerakan bayi lambat.
2. Riwayat persalinan
a. Ibu dengan G1P1A0 dengan usia kehamilan 37 minggu
b. Persalinan ditolong oleh bidan
c. Jenis persalinan spontan pervaginam
d. Tempat persalinan di BPS Martini Dewi
e. Lama Persalinan :
Kala I : 8 jam 45 menit
Kala II : 30 menit
Kala III
: 15 menit
Kala IV
: 2 jam
f. Masalah yang terjadi selama persalinan, tidak ada masalah selama
persalinan
g. Keadaan air ketuban selama persalinan, tidak keruh dan tidak ada
mekonium
C. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
: bayi tampak lemah
b. Nadi
: 100 x/menit
c. Pernafasan
: 35x/menit
d. Suhu
: 35oC
2. Antropometri
a. Berat badan
: 2000 gram
b. Panjang badan
: 45 cm
c. Lingkar kepala
: 28 cm
d. Lila
: 8 cm
3. Refleks
a. Moro
: ada tapi belum baik menggerakkan tangannya
ke atas dan ke bawah lambat
b. Roating
: ada tetapi belum baik, bayi dapat mencari
sumber rangsangan dengan lambat
c. Isap
: ada, tapi masih lemah
4. Menangis
: pada saat pertama kali keluar, bayi menangis
tetapi masih lemah
5. Kepala :
a. Simetris
: bentuknya simetris kanan dan kiri
b. UUB
: ada, bentuk layang-layang
c. UUK
: ada, bentuknya segitiga
6. Mata
a. Posis
: simetris kanan dan kiri
b. Kotoran
: tidak ada kotoran dimata
c. Perdarahan
: tidak ada perdarahan
7. Hidung
a. Lubang
: ada lubang hidung
b. Cuping hidung
: tidak ada pernafasan cuping hidung
c. Keluaran
: terdapat lendir pada lubang
8. Mulut
a. Simetris
: simetris atas dan bawah
b. Palatum
: tidak ada labiospallatoskizim
c. Bibir
: tidak labioskizis
d. Gusi
: ada, atas dan bawah. Berwarna merah muda
9. Telinga
a. Simetris
: simetris kanan dan kiri
b. Daun telinga
: ada kanan dan kiri
c. Lubang telinga
: ada kanan dan kiri
d. Cairan
: tidak ada cairan yang keluar dari telinga
10. Leher
a. Kelainan
: tidak ada kelainan
b. Pergerakan
: dapat digerakkan kanan dan kiri
11. Dada
a. Pergerakan
: lemah
b. Bunyi nafas
: teratur, tetapi lemah
c. Bunyi jantung
: lemah
12. Perut
a. Bentuk
: simetris
b. Bising usus
: ada
c. Kelainan
: tidak ada kelainan
13. Tali pusat
a. Pembuluh darah : terdapat 2 arteri dan 1 vena
b. Pedarahan
: tidak ada perdarahan
c. Kelainan tali pusat: baik, tidak ada kelainan
14. Kulit
a. Warna
: biru pucat
b. Turgor
: pucat, elastis
c. Lanugo
: ada, sedikit
d. Verik caseosa
: ada
15. Punggung
a. Bentuk
: simetris
b. Kelainan
: tidak ada kelainan


ASUHAN BAYI BARU LAHIR
Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan

1. Pengkajian segera BBL
a. Penilaian awal
Nilai kondisi bayi :
  • APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ?
  • APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS?
  • APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU?
APGAR SCORE
  • Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
  • Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
Dilakukan pada :
  • 1 menit kelahiran
yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan
  • Menit ke-5
  • Menit ke-10
penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis
SKOR APGAR
TANDA
0
1
2
Appearance
Biru,pucat
Badan pucat,tungkai biru
Semuanya merah muda
Pulse
Tidak teraba
< 100
> 100
Grimace
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Activity
Lemas/lumpuh
Gerakan sedikit/fleksi tungkai
Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan
Respiratory
Tidak ada
Lambat, tidak teratur
Baik, menangis kuat

Preosedur penilaian APGAR

  • Pastikan pencahayaan baik
  • Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
  • Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya
  • Ulangi pada menit kelima
  • Ulangi pada menit kesepuluh
  • Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai
Penilaian
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
Nilai tertinggi adalah 10
  • Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
  • Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
  • Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi


2. Asuhan segera Bayi Baru Lahir

  • Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.
  • Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan
  • Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin

a. Membersihkan jalan nafas
1). Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu
2). Bersihkan darah/lendir dr wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa
3). Periksa ulang pernafasan
4). Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir

jika tdk dpt menangis spontan dallakukan :
1). letakkkan by pd posisi terlentang di t4 yg keras & hangat
2). gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi
3). bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril
4). tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar

Kebiasaan yang harus dihindari
LANGKAH-LANGKAH
ALASAN TIDAK DIANJURKAN
Menepuk pantat bayi
Trauma/cedera
Menekan dada
Patah, pneumothorax, gawat nafas, kematian
Menekan kaki bayi ke bagian perutnya
Merusak pembuluh darah dan kelenjar pada hati/limpa, perdarahan
Membuka sphincter anusnya
Merusak /melukai sphincter ani
Menggunakan bungkusan panas/dingin
Membakar/hipotermi
Meniupkan oksigen/udara dingin pada tubuh/wajah bayi
hipotermi
Memberi minuman air bawang
Membuang waktu, karena tindakan resusitasi yang tidak efektif pada saat kritis

Penghisapan lendir
  • Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya
  • Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung
  • Memantau mencatat usaha nafas yg pertama
  • Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan

b. Perawatan tali pusat
setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat
Cara :
  • celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya
  • bilas tangan dengan air matang /DTT
  • keringkan tangan (bersarung tangan)
  • letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat
  • ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan
  • Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan
  • Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%
  • Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup

INGAT !
JANGAN MENGOLESKAN SALEP APAPUN/ZAT LAIN KE BAGIAN TALI PUSAT


c. Mempertahankan suhu tubuh
Dengan cara :
  • Keringkan bayi secara seksama
  • Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat
  • Tutup bagian kepala bayi
  • Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya
  • Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian
  • Tempatkan bayi di lingk yg hangat


d. Pencegahan infeksi
  • Memberikan obat tetes mata/salep
  • diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.
  • Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pd mata bayi segera stl bayi lahir


BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.
  • Cuci tangan sebelum & setelah kontak dg bayi
  • Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan
  • Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih
  • Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih
  • Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)

2. Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran

Tujuan :
Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan

Pemantauan 2 jam pertama meliputi :
  • Kemampuan menghisap (kuat/lemah)
  • Bayi tampak aktif/lunglai
  • Bayi kemerahan /biru

Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tdknya masalah kesehatan terutama pada :
  • By kecil masa kehamilan/KB
  • Gangguan pernafasan
  • Hipotermia
  • Infeksi
  • Cacat bawaan/trauma lahir

Jika tidak ada masalah,
a. lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya
b. Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :
  • hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C
  • bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup
c. Lakukan pemeriksaan fisik
  • gunakan tempat yg hangat & bersih
  • cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut
  • LIHAT, DENGAR, & RASAkan
  • Rekam /catat hasil pengamatan
  • jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut

d. Pemberian vitamin K
  • untuk mencegah terjadinya perdarahan krn defisiensi vit. K
  • Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari
  • Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM

e. Identifikasi BBL
  • Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia
  • Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan tdk mudah lepas
  • Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
  • Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikas

  1. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :
1). Pemberian nutrisi
  • Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)
  • Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam
  • Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.
  • Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan
2). Mempertahankan kehangatan tubuh bayi
  • Suhu ruangan setidaknya 18 - 21ºC
  • Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu
  • Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)

3). Mencegah infeksi
  • Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB
  • Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.
  • Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari
  • Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.
  • Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu

7. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua
  • Pernafasan sulit/ > 60x/menit
  • Suhu > 38 °C atau <>
  • Warna kulit biru/pucat
  • Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua, ada lendir darah
  • Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk
  • Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam
  • Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang

8. Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B

Daftar pustaka
  1. Bennett dan Brown, 1999, Myles Texbook for midwives, thirteennth edition. Churchill Livingstone, Edinburgh
  2. JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan , Buku 5 asuhan bayibaru lahir,Pusdiknakes.Jakarta
  3. Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC.Jakarta
  4. Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal.YBP_SP.Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

blogger by Febtaris Nursuparyanto | Make Money Online