Minggu, 23 Januari 2011

BELAJAR EFEKTIF


BAB I
PENDAHULUAN


  1. LATAR BELAKANG
            Belajar adalah tugas utama bagi mahasiswa. Oleh sebab itu, mahasiswa harus berusaha keras agar tugas utamanya itu bisa diselesaikan dengan baik dan akan memberikan manfaat yang optimal. Dalam kenyataannya, banyak mahasiswa yang melalaikan tugasnya sehingga mereka akan menyesal di kemudian hari karena mereka gagal dalam kuliah atau tidak lulus.
            Oleh karena itu, mahasiswa dituntut agar bisa belajar secara efektif, sehingga bisa membantu mereka dalam mewujudkan impian mereka yaitu lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi yang memuaskan.
            Belajar yang efektif bagi mahasiswa diartikan sebagai cara belajar yang tepat guna dan tepat sasaran. Tepat guna artinya apa yang dipelajari sesuai dengan tujuannya, sedangkan tepat sasaran artinya sesuai target kuliah yaitu dapat lulus dengan Indeks Prestasi yang memuaskan. Oleh sebab itu, belajar secara efektif harus diterapkan oleh mahasiswa dalam menempuh perkuliahan.
            Kita mengetahui bahwa setiap tahun ribuan pelajar memasuki berbagai perguruan tinggi, tetapi dalam kenyataannya tidak semua pelajar tersebut dapat menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu. Banyak diantara mereka kandas di tengah jalan karena tidak mengetahui teknik belajar yang efektif. Bahkan mahasiswa-mahasiswa yang tergolong rajin dan cerdas pun banyak yang gagal dalam ujian karena kurangnya kepandaian dan pengetahuannya dalam belajar.
Menurut C. C. Wren dalam Reginald Bell mengenai masalah-masalah pokok mahasiswa di perguruan tinggi di Amerika, ternyata ada 3 hal yang sering terdapat pada mahasiswa yaitu:
1.      Kesukaran dalam mengatur pemakaian waktu belajar.
2.      Ketidaktahuan mengenai standar baku dalam pelaksanaan tugas-tugas.
3.      Kebiasaan belajar lambat.
Dari jumlah mahasiswa yang diselidiki itu ternyata ada 58% masuk golongan 1, 32% masuk golongan 2, dan 30% masuk golongan 3. Masih banyak peneliti di Amerika Serikat dengan jelas mengungkapkan bahwa metode belajar sebagai salah satu masalah yang dihadapi oleh mahasiswa.
Kita mengetahui bahwa belajar di perguruan tinggi adalah usaha yang berat. Ilmu yang diterima dari meja kuliah atau hasil penelitian tidak mungkin diperoleh dengan usaha yang ringan dan singkat. Oleh karena itu, mahasiswa harus mengatur waktu dengan baik untuk belajar, mengikuti kuliah dengan tertib, dan membaca buku-buku pengetahuan yang terkait dengan bahan kuliah. Dengan kata lain, mahasiswa harus mencurahkan pikiran, perhatian dan keuletan bertahun-tahun apabila ingin menjadi sukses dalam kuliahnya di perguruan tinggi.
Banyak mahasiswa giat belajar tetapi usaha itu tidak memberikan hasil yang diharapkan sebab kerja keras saja belum tentu menjamin seseorang akan lulus dalam ujian. Di samping kerja keras, diperlukan pula cara belajar yang baik. Teknik belajar yang efektif inilah yang harus dikenal, dipahami dan dipraktikkan setiap mahasiswa agar berhasil dalam studinya.

  1. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan alasan yang ada pada latar belakang, ada beberapa masalah yang terkait, diantaranya:
1.      Dalam menghadapi ujian semester, biasanya mahasiswa mempersiapkan hanya dalam semalam saja atau sering disebut Sistem Kebut Semalam (SKS).
2.      Banyak mahasiswa yang mempunyai paradigm bahwa yang sering lulus masalah waktu dan Indeks Prestasi tidak menjadi prioritas dan target kuliah.
3.      Kurangnya kesadaran mahasiswa tentang system belajar mahasiswa aktif, yaitu mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam kelas, waktu kuliah maupun dalam mencari sendiri materi-materi tambahan yang terkait dengan materi pokok tiap mata kuliah.
4.      Waktu tempuh belajar dalam tiap semester sering dihabiskan mahasiswa untuk hal-hal yang tidak berguna seperti untuk jalan-jalan, shopping atau belanja, dan banyak juga diantara mereka yang menghabiskan waktu mereka untuk berpacaran.

  1. BATASAN MASALAH
Makalah ini hanya akan membahas tentang bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi mahasiswa agar berhasil dalam studinya di perguruan tinggi tepat pada waktu dan sesuai targetnya yaitu dapat mencapai IPK yang memuaskan, meliputi:
1.      Keterampilan belajar.
2.      Pedoman umum untuk belajar yang efektif.
3.      Cara-cara belajar yang efektif.

  1. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dirumuskan masalahnya yaitu:
1.      Apa pengertian belajar efektif dan prinsip-prinsip dalam belajar?
2.      Disiplin dalam belajar dan pengaturan waktu.
3.      Bagaimana caranya mengikuti kuliah yang baik dan cara apa yang harus diterapkan dalam menghadapi ujian?

E.     TUJUAN PENULISAN
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.      Mengetahui pengertian belajar efektif.
2.      Mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif bagi mahasiswa dan bisa mempraktekkannya dalam menempuh perkuliahan sehingga dapat membantu mahasiswa mencapai kesuksesan dalam kuliah.

F.     MANFAAT PENULISAN
            Mahasiswa diharapkan bisa mengetahui teori-teori tentang bagaimana cara belajar yang efektif dan bisa mempraktekkannya sendiri dalam kegiatan perkuliahan sehingga bisa merasakan sendiri manfaat dari teori-teori belajar yang efektif yang telah dipelajari. Dengan kata lain, dapat membantu mewujudkan impian mahasiswa yaitu lulus tepat waktu dengan IPK yang memuaskan apabila teori-teori tersebut benar-benar diterapkan.



















BAB II
PEMBAHASAN


A. PEMBATASAN BELAJAR
  1. Pengertian Belajar
Menurut pendapat tradisoinal, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.ahli pendapat modern merumuskan belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman ataun latihan, misalnya: tidak tahu menjadi tahu. Timbullah pengertian baru, timbul dan berkembang sifat-sifat social, susila dan emosional. Menurut Emesr R. Hilgrad dalam buku “Theoris of Learning” memberikan definisi belajar:
“Seseorang yang belajar kelakuannya akan berubah daripada sebelumnya. Jadi belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak dalam kamus pedagogik. Belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”.
Dan didefinisikan diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa:
Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka hendaklah dapat dikatakan padanya bahwa telah berlangsung poroses belajar.
  1. Prinsip Belajar
Proses belajar itu adalah komplek sekali, tetapi dapat juga di analisis da diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar.hal ini perlu kita ketahui agar kita memiliki pedoman dan teknik belajar yang baik prinsip-prinsip itu adalah:
a.       Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya     dalam belajar untuk mencapai harapannya.
b.      Belajar memerlukan bimbingan. Baik bimbingan guru atau buku pelajar itu sendiri.
c.       Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari, sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
d.      Belajar merupakan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasainya.
e.       Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan linkungan.
f.       Belajar harus disertai dengan keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
g.      Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menetrapkan kedalam bidang praktek sehari-hari.
  1. Alat dan perlengkapan belajar
a. Perabot belajar
Yang dimaksud perabot belajar adalah meja, kursi, almari, dan buku-buku. Setiap mahasiswa hendaknya memiliki perabotan itu. Sekurang-kurangnya meja berikut kursinya.
Adapun syarat-syarat meja yang baik adalah:
1)      Permukaan meja hendaknya rata. Tidak berwarna gelap atau mengkilap. Karena warna yang gelap dapat melelahkan mata dan alas meja yang mengkilat dapat menimbulkan silau terhadap mata.
2)      Luas meja tidak usah terlalu luas. Meja ukuran 120x70 cm sudah cukup memuaskan untuk belajar.
3)      Tinggi meja hendaknya disesuaikan dengan tinggi badan, biasanya 70-75 cm.
Selain mahasiswa hendaknya memiliki buku, buku yang dapat membantu dalam belajarnya buku. Buku yang perlu dimiliki adalah:
1)      Buku suci (menurut agama masing-masing).
2)      Buku kamus (indopopuler, indonesia-inggris, indonesia-arab, dan lain-lain).
3)      Buku pengetahuan, adalah buku yang sesuai dengan mata kuliah.
4)      Buku sastra dan komik untuk membantu kelancaran berbahasa dan berbicara.
5)      Majalah, karangan-karangan ilmiah dalam harian bermutu dan lain-lain.
Perlu diperhatikan pula kursi tempat tidur, usahakan kursi tidak keras, namun jangan terlalu empuk. Karena mudah mengantuk usahakan kursi terhindar dari ikepiding, reyot. Karena mengganggu konsentrasi.
Tempat tidur hendaknya diletakkan jangan dekat dengan meja belajar, karena bila berdekatan tempat tidur disisi meja belajar, dengan pendirian nanti kalau sudah lelah, akan belajar sambil tiduran. Kebiasaan ini bukanlah suatu kebiasaan yang baik. Kalau badan sudah lelah, tutuplah buku dan pergilah tidur.
b. Alat-alat tulis
Seseorang mahasiswa atau pelajar hendaknya memiliki alat tulis secukupnya. Semakin lengkap alat tulis itu semakin lancar belajar.alat tulis itu misalnya: bukuntulis, pulpen, tinta, pensil, penggaris, penghapus, perekat, dan lain-lain.
Setiap mahasiswa perlu mempunyai pulpen sendiri. Setiap akan tidur, periksalah pulpen itu baik-baik. Apakah masih cukup untuk mengikuti kuliah besok sebaba bila isi pulpen habis bisa merugikan diri sendiridan orang lain.misal saja waktu mencatat tiba-tiba tintanya habis. Kita akan rebut minta tinta kiri dan kanan yang mengakibatkan menganggu teman-teman yang lain.
Dalam mencatat sebaiknya jangan menggunakan pensil karena lama kelamaan akan hilang. Hendaknya digunakan untuk membuat coretan atau menjelaskan sesuatu soal.
Penggaris juga harus dimiliki dengan ukuran 30 cm yang lainnya berukuran 15 cm digunakan bila untuk menggaris buku yang sedang dibaca atau menggaris uraian dosen yang penting.
Karet penghapus juga sebaiknya dimiliki dengan yang dua macam kegunaan separuh untuk pensil dan separuh untuk tinta.
Disamping alat belajar yang bersifat umum itu mahasiswa atau pelajar mempunyai alat sesuai dengan kejuruan yang diambil masih banyak benda yang lain yang merupakan pembantu penting dalam usaha belajar missal sepeda atau sepeda motor, jas hujan yang sederhana, agar dapat lancar dalam kuliah atau menghadiri acara-acara walaupun turub hujan.akhirnya sebagai pembantu untuk memelihara kebersihan kamar belajar adalah tempat sampah atau tempat abu rokok.dengan demikian kebersihan belajar akan terpelihara dengan sebaik-baiknya.
4.      Persiapan-persiapan belajar
Sebelum memulai belajar hendaknya perlu mempersiapkan diri, sebab bila tidak, akan mempengaruhi kelancaran belajar.
Ada 5 syarat yang perlu dipenuhi dalam persiapan:
a. kondisi
1) Kondisi jasmani
Kesehatan jasmani mutlak diperlukan dalam studi. Bila harus belajar dalam keadaan jasmani yang kurang sehat seperti sedang influenza, pusing, badan kurang enak, sebaiknya harus minum obat dahulu sebelum belajar.bila besok harinya menempuh ujian dengan keadaan jasmani kurang sehat hendaklah jangan terlalu memaksa untuk studi belajar sekuatnya saja.
Kesehatan adalah mahkota yang amat termahal harganya.pemulihan kesehatan dan pengembalian kesegaran badan harus diutamakan. Maka harus dijaga dan dipelihara, misalnya dengan makan, istirahat, tidur, olahraga, rekreasi, dan lain-lain, agar tetap selalu segar, bersemangat, bergairah, dan senantiasa untuk belajar dan bekerja.
2) Kondisi rohani
Selain kesehatan jasmani yang baik pelajar juga harus memiliki ketenangan jiwa dan pikiran. Rasa benci, dendam, takut, khawatir, cemas, iri hati harus dibuang jauh, arena tidak baik dan dapat mengurangi ketenangan jiwa. Untuk menciptakan pergaulan yang baik, menyenangkan dan menggembirakan harus pandai-pandai mamiliki sahabat yang baik, tahu perasaan orang lain, mau musyawarah dan bekerja sama. Pelajar atau mahasiswa dituntut memiliki sifat-sifat baik sebagai berikut:
a)      Rajin, tekun, teliti, tabah, ulet, percaya diri sendiri, disiplin, tahu tugas dan kewajibannya, antusias, bersemangat, energik, kreatif, tidak mudah putus asa, dan patah hati serta selalu berusaha ingin maju.
b)      Lincah, cekatan, dan gemar membaca.
c)      Bersih, rajin, hemat dan sederhana.
d)     Tegas, berprinsip, dan tidak mudah terombang-ambing.
e)      Sabar, jujur dan sportif.
f)       Tidak egois, simpatik, dan suka menolong.
g)      Optimis, selalu riang gembira, manis muka dan ramah.
h)      Tahu harga diri dan bersusila.
i)        Tidak pemalu atau rendah diri.
j)        Bisa dipercaya dan tanggungjaewab.
b. Tempat
Untuk belajar tempat itu harus bersih, udara selalu berganti, sinar matahari bisa masuk terutama dipagi hari, ada penerangan yang cukup, teratur, rapi, jauh dari kebisingan, bila ingi ada hiasan hendaknya hiasan itu dapat mendorong memberi semangat belajar serta menambah ketenangan jiwa. Pendek kata, bila seseorang masuk ke tempat belajar itu merasa tergugah hatinya untuk belajar.
c. Suasana
Jika tempat belajar baik, maka suasana pun menjadi baik. Suasana belajar dapat diciptakan dan diperbaiki. Lingkungan dan anggota kamar mempunyai pengaruh yang besar bila diadakan belajar kelompok hendaknya bermusyawarah bagaimana menciptakan suasana belajar yang baik, akan mendukung keberhasilan bersama dan mencapai tujuan yang telah direncanakan semula.
Agar bisa memusatkan perhatian, pikiran dan lebih tenang dalam belajar hal-hal yang perlu dilakukan antara lain, membuat ringkasan, menghafal pelajaran, membaca, mengerjakan perkerjaan rumah. Menambahkan gambar tokoh-tokoh pendidikan atau ilmuwan yang dikagumi dan kata-kata mutiara yang akan menggugah semangat belajar.
d. Waktu
Kapan seorang pelajar harus belajar? Belajar bisa dilakukan sewaktu-waktu pada saat memiliki pikiran yang jernih, konsentrasi, dan kesegaran.
Bila seseorang suasana seperti itu maka hendaklah diginakan sebab suasana itu amat mahal harganya, jarang didapat, tetapi bukanlah berarti jika tidak memiuliki suasana itu tidak belajar, dan membiarkan waktu berjalan saja tanpa guna, kita bisa gunakan untuk melakukan aktifitas yang ringan, misalnya: latihan menulis halus, memberi sampul buku, memberi garis tepi pada buku catatan, latihan mengetik, dan lain-lain.
e. Alat-alat 
Sebelum belajar harus dipersiapkan alat-alat secara lengkap agar dalam proses belajar lancar tanpa gangguan.
Alat yang perlu dimiliki selain alat tambahan yang diperlukan antara lain:
-          Buku-buku: buku pelajaran, buku catatan, map atau tas untuk membawa buku.
-          Alat-alat tulis: pulpen, pensil, penggaris, busur, jangka, penghapus, atau lem.


B. PEDOMAN UMUM UNTUK BELAJAR YANG EFEKTIF
Dalam belajar, agar mencapai tujuan yang maksimal dan efektif kita dapat menggunakan beberapa pedoman belajar. Pedoman-pedoman itu diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Belajar dengan teratur dan hemat tenaga
Setiap pekerjaan apapun akan berhasil dengan baik jika dikerjakan dengan teratur. Lebih-lebih dalam hal belajar. Pokok pangkal pertama dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Pengetahuan mengenai teknik belajar yang baik pada umumnya berupa unsur-unsur untuk belajar secara teratur. Hanya dengan bekerja secara teratur seorang mahasiswa akan memperoleh hasil yang baik, misalnya:
a.       Mengikuti kuliah secara teratur.
b.      Membaca buku secara teratur.
c.       Catatan kuliah harus disusun secara teratur.
d.      Alat-alat belajar harus dipelihara secara teratur.
Pikiran yang teratur akan menjadi modal yang tak ternilai harganya. Hanya dengan pikiran yang tenang dan teratur, ilmu itu dapat dimengerti dan di kuasai. Para mahasiswa harus belajar dengan baik dan teliti setiap hari. Jangan menunda-nunda belajar sampai ujian akan dilaksanakan. Jika ujian sudah dekat barulah barulah mereka melakukan usaha yang disebut “cramming”, yakni belajar mati-matian untuk memudarkan kepalanya dengan semua mata pelajaran.
Membahas masalah menghemat tenaga kita tidak bisa lepas dari pembicaraan mengenai keletihan. Maksud dan tujuan menghemat tenaga ialah menjauhi atau memperkecil keletihan. Untuk mengetahui lebih mendalam lagi tentang keletihan, maka kita perlu mengerti apa keletihan itu, mengapa orang menjadi letih, dapatkah orang menjadi letih karena pekerjaan otak dan bagaimana mencegah, mengatasi dan mengobati keletihan.
Gejala yang dulunya dinamakan keletihan lebih baik dilukiskan sebagai keengganan. Adakah keengganan yang menyebabkan berkurangnya prodoksi, kalau pekerjaan yang sebagian besar bersifat jasmaniah menimbulkan keadaan tertentu lebih baik dinamakan keengganan daripada keletihan. Pengerahan tenaga badan yang sedikit itu tidak perlu manjadi biang keladi bagi keletihan itu.
Dibawah ini adlah sebab-sebab mengapa orang menjadi letih :
a.    Pekerjaannya membosankan.
b.   Mempunyai seorang atasan yang tidak simpatik yang memburu-burunya.
c.    Bekerja dalam keadaan sulit.
d.   Tidak cocok dengan rekan-rekannya.
e.    Takut dan mengkhawatirkan sesuatu.
            Sebab-sebab keletihan oleh Hersey disusun sepert berikut:
a.       Keasyikan-keasyikan diluar pekerjaan yang berhubungan dengan hiburan dan kesenangan atau dengan pekerjaan kemasyarakatan.
b.      Usaha jasmani selama bekerja.
c.       Ketegangan-ketegangan emosional.
d.      Ketegangan-ketegangan jasmani.
e.       Kegiatan rohani.
f.       Pilek.
g.      Kurang makan.
h.      Kejemuan.
i.        Pengaruh-pengaruh merugikan dari lingkungan.
j.        Iklim.
k.      Kegagalan.
l.        Terlalu banyak tidur.
            Jadikanlah rekreasi sebagai hal yang bernilai, senang dan sungguh-sungguh menghibur, Jangan sampai menggelisahkan, jangan tergesa-gesa dan terdesak-desak. Bersikaplah relax seolah-olah seperti bermain-main selama bekerja dan nilai kerja anda akan menjadi lebih baik dan anda pun akan merasa lebih senang.
            Empat kebiasaan baik yang dapat mencegah keletihan yaitu:
a.       Bersihkan meja belajar dari kertas-kertas kecuali yang harus segera diselesaikan.
b.      Kerjakan pekerjaan-pekerjaan menurut urutan, yang lebih penting didahulukan.
c.       Kalau anda menghadapi masalah kumpulan fakta-fakta untuk memecahkannya dan ambillah putusan segera.
d.      Belajarlah mengorganisasi, mendeleggasikan wewenang dan mengontrol.

2.      Disiplin dan bersemangat
Disamping belajar secara teratur dan hemat tenaga mahasiswa hendaknya juga belajar secara disiplin. Pada umumnya mahasiswa dihinggapi penyakit bermalas-malasan, ingin mencari mudahnya saja, kalau perlu tidak usah belajar tapi dapat lulus. Gangguan ini hanya dapat diatasi kalau seorang mahasiswa mempunyai sikap disiplin. Belajar secara teratur akan dapat dijalankan, jika mahasiswa disiplin dan mentaati rencana kerja tertentu.
Untuk membuat diri bersemangat sebenarnya tidak sulit jika kita mengetahui tata-caranya. Caranya yaitu dengan melihat, memperhatikan dan mengamati orang-orang yang mempunyai semangat yang menyala-nyala, selidikilah apa sebab mereka bersemangat, apa yang mendorong mereka bersemangat, apa yang sebenarnya terdapat dalam diri mereka, apa yang mereka rasakan sehingga semangat mereka begitu tinggi? Setelah menemukan jawaban dari pertanyaan di atas, maka praktekkan, pelihara dan biasakan hal-hal tersebut. Tak ayal lagi anda akan memiliki semangat yang tinggi seperti mereka, bahkan bisa melebihi.
Diantara faktor yang menyebabkan seseorang meiliki semangat tinggi:
a.       Tertarik dan cinta kepada yang dihadapi.
b.      Mempunyai tujuan dan target yang hendak di capai.
c.       Keinginan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
d.      Adanya rasa persaingan dan perlombaan sehingga masing-masing pihak berkeinginan untuk melebihi atau mengungguli pihak lainnya.
e.       Adanya harapan dari orang lain dan ia sendiri ingin menggembirakan dan membahagiakan orang yang mengharapkannya itu.
f.       Karena menjadi atasan atau pucuk pimpinan.
g.      Ingin meniru orang-orang maju dan sukses.
h.      Mengerjakan pekerjaan atas pilihan dan kemauan sendiri lebih-lebih kalau pekerjaan itu merupakan bakat dan hobinya.
i.        Mengerjakan pekerjaan yang melangsungkan hidup/kehidupannya atau mengancam kebahagiaannya.
j.        Memiliki energy/ tenaga yang banyak dan kepecayaan diri bahwa ia sanggup dan mampu mengerjakan pekerjaan yang sedang dihadapi.
k.      Mempunyai cita-cita dan ada sesuatu yang sangat diharapkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian pada pekerjaan yang dihadapinya.
Demikianlah faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi begitu semangat belajar. Kalau anda memiliki semangat yang menyala-nyala untuk berbuat dan bekerja otomatis, hal ini akan menghilangkan atau mengusir rintangan-rintangan anda seperti malas, ogah-ogahan mudah mengantuk, melamun, lesu, bosan dan sebagainya. Kita yakin bahwa dimana ada kemauan disitu ada jalan, maksutnya siapa sungguh-sungguh pasti akan mendapatkan dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti datang kemudahan.
3.      Konsentrasi
Orang yang belajar dituntut konsentrasi dan kebulatan perhatian yang sepenuhnya. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap sesuatu hal yang mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi dalam hal belajar berarti pemusatan pikiran terhadap sesuatu mata pelajaran dengan mengesampingkan pelajaran-pelajaran yang lain.
Konsentrasi itu pada dasarnya merupakan akibat dari perhatian yang bersifat spontan dan ditimbulkan oleh minat terhadap sesuatu hal. Setiap mahasiswa yang mengembangkan minatnya dan melatih diri, dapatlah berangsur-angsur memperbesar kemampuan konsentrasinya, sehingga akan menjadi kebiasaan yang mudah dilakukannya sewaktu-waktu diperlukan.
Adapun sebab-sebab pelajar atau mahasiswa tidak dapat konsentrasi itu antara lain:
a.       Kurang minat terhadap mata pelajaran.
b.      Banyak urusan-urusan yang sering mengganggu perhatian baik urusan luar maupun urusan pribadi.
c.       Adanya gangguan-gangguan suara keras serta udara yang begitu panas dan meja yang tidak enak.
d.      Adanya gangguan kesehatan atau terlalu letih.
Cara mengatasi dan mengembangkan kemampuan konsentrasi itu antara lain:
a.       Harus berminat terhadap mata pelajaran.
b.      Harus mempunyai ruang khusus untuk belajar.
c.       Meja belajar hendaknya bersih dari segala benda yang tidak bersangkutan denganmata pelejaran yang sedang dipelajari.
d.      Hilangkan urusan-urusan kecil yang selalu mengganggu pikiran, sehingga bebas dari ketegangan kecil yang selalu mengganggu.
e.       Alat tulis dan kertas merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu menciptakan konsentrasi.
f.       Adakan istirahat sebentar jika sudah terasa jemu dan letih, agar pikiran jernih kembali.
g.      Usahakan agar badan selalu sehat.
Sukses belajar seseorang tidak semata-mata tergantung banyaknya waktu yang dipergunakan, melainkan juga pada intensitas konsentrasi yang dapat diciptakan. Belajar dengan konsentrasi selama setengah jam akan lebih berhasil daripada belajar 2 atau 3 jam dengan pikiran kacau. Kekuatan daya konsentrasi kita dapat dilatih jika kita mau. Orang salah jika menganggap bahwa untuk itu kita harus belajar seorang diri di dalam kamar, suatu bunyi pun tidak boleh terdengar, suara orang bercakap-cakap tidak boleh masuk telinga. Barang siapa telah berlatih dalam soal konsentrasi akan sanggup belajar juga, walaupun pesawat radio diputar keras, walaupun anak-anak hiruk pikuk.
4.      Pengatuaran waktu
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar atau mahasiswa adalah kesukaran dalam mengatur waktu belajar. Banyak yang mengeluh kekurangan waktu belajar tetapi sebenarnya tidak kurang namun digunakan untuk kebiasaan berbincang-bincang yang tidak habis-habisnya. Supaya waktu bisa digunakan sebaik mungkin ada beberapa pengelompokan waktu sebagai berikut:
a.       Kelompokanlah waktu sehari-hari untuk keperluan tidur, belajar, makan, minum, olahraga, dan sebagainya.
b.      Buatlah jadwal untuk bermacam-macam mata pelajaran.
c.       Berhematlah dengan waktu.
Mahasiswa harus dapat membedakan antara belajar giat dengan belajar melewati batas. Seorang mahasiswa setiap hari belajar tanpa olahraga, rekreasi, kurang tidur, lama-kelamaan akan merusak kesehatan. Orang yang tidak pandai menggunakan waktunya secara bertanggung jawa akan menjadi seorang yang luntang-lantung, yang paling sedih dari semuanya itu ialah bahwa ia menjadi suatu beban yang tak tertanggung bagi dirinya sendirinya sendiri.
5.      Istirahat dan tidur
a.       Istirahat
Orang menganggap istirahat itu biasa saja. Akan tetapi, hal itu sering kali tidak benar. Orang yang berbaring bisa tidak beristirahat sama sekali. Dia mungkin hanya bolak-balik diatas ranjang dan sangat resah sehingga harus bangkit lagi untuk menghilangkan keresahannya. Meskipun dia sangat lelah tetapi lebih ringan baginya untuk bangun dan mondar-mandir daripada berbaring di tempat tidur. Dia bangun akan lebih ringan badannya. Jika seseorang berbaring dalam keadaan ketenangan dan tidak memaksa diri untuk tenang, dahi dan keningnya tidak berkerut, mata tidak bergarak, muka tampak tenang tidak berperasaan dan seluruh sikap menunjukkan ketenangan dan ketemtraman yang tidak dipaksakan.
b.      Tidur
Kita tidak bisa mengetahui secara pasti apa sebenarnya tidur itu. Kita hanya mengetahui bahwa tidur itu adalah suatu kebiasaan dan keadaan istirahat yang sudah menjadi khaliqah hidup manusia.
c.    Kenapa tidak bisa tidur
      Kalau seseorang mengalami sukar tidur, sebabnya ialah kebiasaan adanya ketegangan yang tinggi pada urat-urat saraf, kegelisahan jiwa dan pikiran, juga adanya ketegangan pada otot. Biasanya orang yang mempunyai semangat tinggi yang berlebih-lebihan juga akan mengalami sukar tidur.


C. CARA-CARA BELAJAR YANG EFEKTIF
Pada point ini akan dipaparkan beberapa tahap yang ditempuh mahasiswa dalam proses belajarnya, diantaranya:
1.      Cara mengikuti kuliah
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh mahasiswa agar dapat mengikuti kuliah dengan baik:
a.       Hendaknya dating tepat pada waktunya, tidak terlambat.
b.      Berikan perhatian yang memusat terhadap perkuliahan yang sedang berlangsung.
c.       Selama perkuliahan hendaknya mahasiswa ikut aktif.
d.      Catatlah persoalan-persoalan yang benar-benar belum dipahami untuk dipelajari dirumah.
e.       Catatlah kuliah-kuliah dari dosen itu dalam garis besarnya saja.
2.      Cara membaca buku
Dosen hanya memberikan bahan kuliah sekitar 10-25%. Maka mahasiswa selebihnya dapat dipelajari sendiri. Oleh sebab itu, kita harus berusaha sendiri tidak tergantung dengan orang lain. Salah satu sumber yang vital dalam belajar dirumah adalah buku bacaan, surat kabar, majalah. Semakin banyak memiliki keterampilan membaca buku, maka hasil belajarnya akan memuaskan.
Untuk menjadi seorang pembaca yang baik, disamping menguasai metodenya perlu memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.
            Kebiasaan-kebiasaan itu misalnya:
a.       Membaca harus memiliki tujuan, bukan asal membaca.
b.      Ada rencana dan persiapan untuk membaca.
c.       Menyiapkan alat tulis untuk member tanda-tanda atau catatan-catatan lain dari yang dibaca.
d.      Cahaya penerangan hendaknya dari arah belakang
e.       Buku dipegang oleh tangan dan tidak terletak mendatar di atas meja.
f.       Jarak mata dengan buku kira-kira 25-30 cm.
g.      Tiap membaca 1 sampai 2 jam hendaknya istirahat 5-10 menit.
Adapun proses membaca suatu buku dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a.       Membaca buku dari halaman pertama sampai halaman terakhir secara berturut-turut.
b.      Buku dibaca dari permulaan secara berulang-ulang.
c.       Buku itu dibaca sesuai dengan bahan yang dikuliahkan.
Cara menambah kecepatan membaca antara lain:
a.       Membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.
b.      Membaca dengan jari tangan atau ujung pensil menunjuk pada tiap kata yang sedang dibaca.
c.       Membaca dengan mengulangi kembali apa yang sudah dibaca agar jelas.
d.      Membaca satu kata demi satu kata.
3.      Cara diskusi kelompok
Diskusi adalah pertukaran pikiran antara 2 orang atau lebih, biasanya untuk mendapatkan kesamaan atau kesepakatan pikiran. Dalam diskusi akan timbul kemampuan setiap anggota kelompok untuk mengerti dan menerima gagasan dan teknik baru yang baik.
Garis besar diskusi:
a.       Memungkinkan tiap anggota kelompok belajar yang telah memiliki pengalaman masing-masing, dapat menyumbangkan dan mengutarakan pengetahuan dan pengalamannya dalam forum diskusi.
b.      Memudahkan penerimaan bahan pelajaran baik dari hasil kuliah maupun rangkuman buku dan menigkatkan kemampuan berfikir serta memecahkan masalah.
Tujuan diskusi kelompok belajar:
a.       Setiap anggota dapat melaksanakan tukar-menukar informasi yang menyangkut pengetahuan dan pengetahuan belajar. Sehingga dapat menciptakan implication baru.
b.      Suatu ide atau gagasan yang baik dan positif yang hanya dimiliki oleh seseorang dapat diutarakan dalam kelompok belajar, sehingga dapat dimiliki oleh kelompok.
c.       Setiap anggota kelompok dapat banyak belajar dari anggota lainnya.
Manfaat dari diskusi kelompok adalah:
a.        Lebih banyak yang memikirkannya.
b.      Mendapat motivasi belajar yang lebih besar, karena rasa tanggung jawab bersama.
c.       Lebih bisa melihat kekurangan-kekurangan anggota.
d.      Keputusan dapat diterima semua anggota karena merupakan hasil pemikiran bersama.
e.       Keuntungan yang didapat anggota kelompok ialah berbuat konstruktif berfikir kreatif dan menyumbangkan pengalaman dan pengetahuan untuk kepentingan bersama.
Kerja kelompok bisa dikatakan baik dan mantap apabila:
a.       Setiap anggota kelompok dapat bertukar pikiran, pendapat serta dapat mengutarakan keterangan-keterangan yang relevan dengan masalah yang dipecahkan.
b.      Setiap anggota kelompok belajar mengerti tantang maksut, teknik dan pola dalam proses belajar.
c.       Dalam kelompok belajar terlihat adanya gerak, dinamika, dan keaktifan dari seluruh anggota kelompok belajar.
d.      Pimpinan kelompok belajar dapat menciptakan kondisi di mana setiap anggota kelompok dapat menyumbangkan gagasan ide, buah pikiran, dan dapat bekerja sama.
e.       Secara kolektif dapat menganalisa kondisi-kondisi fundamental harus ada agar suatu strategi, taktik atau kebijaksanaan berhasil baik.
f.       Di dalam kelompok dipergunakan system penilaian terhadap kejmauan kelompok dalam segala aspek.
g.      Tiap anggota kelompok mendapat tugas terhadap kelompoknya.
h.      Setiap anggota kelompok meerasa adam manfaatnya dan optimis menghadapi proses belajar.
4.      Cara menghadapi ujian
Setiap mahasiswa akan menempuh ujian, baik tertulis maupun lisan. Banyak mahasiswa yang mengalami kegagalan sekalipun mereka pandai. Sebabnya mereka kurang pengetahuan tentang ilmu penyiapan diri dan menempuh ujian-ujian. Oleh karena itu, landasan utama untuk ujian adalah belajar sebaiknya teratur, disiplin, konsentrasi yang jauh sebelum ujian dimulai. Belajar mati-matian disaat ujian di ambang pintu pada umumnya tidak benyak menolong mahasiswa. Sebenarnya ujian tidak perlu dirasakan sebagai hal yang sulit, asalkan kita memiliki persiapan dan teknik ujian yang baik, teknik ujian itu adalah:
a.       Sikap
Tujuan ujian adalah untuk mengetahui sampai dimana tingkat ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa dan sampai dimanakah mahasiswa itu dapat mencapai tujuan yang diharapakan dari amta kuliah tertentu. Maka tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk merasa cukup dan mungkin takut menghadapi ujian dari dosen. Sebaliknya, pandanglah ujian sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan sungguh-sungguh. Belajar tidak sekedar untuk lulus ujian atau puas dengan belajar dari kuliah atau hanya belajar dari diklat stensilan yang diperdagangkan, melainkan harus mengissi pendidikan dan pembentukan diri dengan sesuatu yang lebih mulia yang diperoleh dari hasil usaha yang lebih mulia pula. Barulah mahasiswa boleh bangga bahwa ijazahnya benar-benar dibentengi oleh kapandaian yang setimpal.
b.      Persiapan
Dibagi menjadi dua yaitu, jangka panjang dan jangka pendek. Persiapan jangka panjang dimulai dari pertama kali mengikuti kuliah. Persiapan jangka pendek pada saat menghadapi ujian.
Adapun cara-cara yang dilakukan:
1)      Tiga bulan sebelum ujian, periksalah sekali lagi bahan-bahan yang telah diterima.
2)      Setelah itu siapkan waktu, bahan-bahan untuk latihan sendiri. Bisa dilakukan 2,5 – 3 bulan sebelum ujian, sehingga tidak ada alasan untuk tidak tidur dan belajar mati-matian pada saat berakhir sebelum ujian.
3)      Kira-kira seminggu sebrlum belajar persiapkan bahan secara teratur dan sistematis. Satu hari sebelum ujian lepaskan buku dan catatan, dan hiduplah dalam suasana tenang.
c.       Menghadapi ujian
1)      Datang setengah jam sebelum ujian dimulai. Jangan terlalu cepat dating, sebab akan lesu menanti. Dan jangan dating terlambat sebab akan menjadi panik. Lengkapilah alat-alat ujian, masuklah keruang ujian denaga tenang, dan berdo’alah sebelum dan sesudah ujian.
2)      Pilihlah tempat duduk yang terang kecuali sudah ditentukan panitia.
3)      Bacalah soal dengan teliti.
4)      Bacalah petunjuk ujian sebelum menjawab.
5)      Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu.
6)      Teliti ulang jawaban itu.
d.      Bila seseorang mahasiswa gagal menghadapi ujian janganlah putus asa, sebab akan melumpuhkan segala usaha selanjutnya.


BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Cara belajar yang efektif bagi mahasiswa adalah:
1.      Dalam mengikuti perkuliahan hendaknya dating tepat waktu, aktif dalam perkulahan, buatlah ringkasan dari penjelasan dosen dan konsentrasi terhadap perkuliahan yang sedang ber langsung.
2.      Dalam membaca buku hendaknya dilakukan dengan rutin, dan ulangi lagi membacanya apabila belum paham sampai benar-benar paham.
3.      Persiapan ujian harus matang dan dilakukan bukan hanya sehari atau dua hari sebelum ujian, tetapi persiapan itu dilakukan jauh hari sebelum ujian dilaksanakan.

B.     SARAN
Cara belajar yang efektif yang telah dipaparkan dalam makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar berhasil dalam studinya di perguruan tinggi.











DAFTAR PUSTAKA


Bertens, K. 2005. Metode Belajar untuk Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ahmadi, Abu. 1990. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: PT Rineka Cipta

Yahya, Banda. 2004. Petunjuk Praktis Cara Mahasisiwa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

blogger by Febtaris Nursuparyanto | Make Money Online