Senin, 20 Juni 2011

CONTOH LP ANAK HIPERBILIRUBUNEMIA


HIPERBILIRUBUNEMIA

A.     PENGERTIAN
Hiperbilirubunemia adalah ikterus yang mempunyai kadar patologis atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yaitu bilirubin total mencapai 12 mg/dl atau lebih pada bayi cukup bulan, sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya lebih dari 10 mg/dl.
Bilirubin adalah komponen dari empedu yang berwarna jingga. Kata bilirubin sendiri berasal dari bahasa Latin, bilis (yang berarti empedu) dan ruber (yang berarti merah). Bilirubin yang beredar di dalam tubuh dapat dijumpai dalam bentuk:
1.      Bilirubin tidak terkonjugasi (unconjugated bilirubin)
o    disebut juga bilirubin indirek (indirect bilirubin)
2.      Bilirubin terkonjugasi (conjugated bilirubin)
o    disebut juga bilirubin direk (direct bilirubin)
o    dalam keadaan normal, berjumlah lebih kurang 1/3 dari bilirubin total
Peningkatan kadar bilirubin serum bisa berupa peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi, maupun bilirubin terkonjugasi.

B.     PENYEBAB

Hiperbilirubinemia dapat merupakan komplikasi dari bayi yang mengalami BBLR. Hiperbilirubunemia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai macam keadaan. Penyebab yang tersering adalah hemolisis yang timbul akibat inkompatibilitas golongan darah ABO atau defisiensi enzim G6PD.Infeksi juga memegang peranan penting dalam terjadinya hiperbilirubunemia seperti pada sepsis dan gastroenteritis.  Hiperbilirubinemia dapat juga disebabkan oleh hipoksia/anoksia, dehidrasi dan asidosis, hipoglikemi dan polisitemia.

C.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pada pasien / bayi dengan hiperbilirubinemia maka pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan laboratoriun kadar bilirubun yaitu
v  Total bilirubin
v  Direk bilirubin  ( bilirubine terkonjugasi )
v  Indirek bilirubin ( bilirubine tidak terkonjugasi )
v   

C.     PATOFISIOLOGI

Peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia
( Resiko infeksi )

Memendeknya umur   eritrosit
( PK : Anemia)


 Penurunan energi dan keletihan)
( Nutrisi kurang )
( Pola Nafas tidak efektif )


Peningkatan sirkulasi   enterohepatik,

Gangg. Ambilan plasma


Peningkatan kadar bilirubun direk /indirek

Toksik menembus sawar otak

Kern ikterus / ensefalopati biliaris

D.    MANIFESTASI KLINIK

Pada bayi dengan hiperbilirunemia akan muncul  ikterik pada kulit dan mata              ( scelra ). Selain itu bayi akan mengalami keletihan sehingga tampak lemah dan pucat. Kadang-kadang nafsu makan bayi ( nafsu bayi untuk minum ) juga mengalami penurunan.

E. PENATALAKSANAAN
Pada pengelolaan Hiperbilirubinemia dilakukan pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin (plasma atau albumin), mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian kolesteramin), terapi sinar atau tranfusi tukar, merupakan tindakan yang dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin.


F.    DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.       Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun.
2.       Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi dan keletihan
3.       Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan diare, eskresi bilirubin urine dan pemajanan terhadap cahaya fototerapi.
4.       Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan  intake  yang tidak adekuat
5.       Risiko  kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan  kehilangan cairan berlebih karena muntah dan diare
6.       Diare
7.       Kurang pengetahuan keluarga mengenai proses pengobatan dan perawatan neonatus berhubungan dengan kurangnya paparan terhadap sumber informasi.
8.       PK : hipotermi/hipertermi.
9.       PK : Anemia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

blogger by Febtaris Nursuparyanto | Make Money Online