Sabtu, 29 Januari 2011

GEPLAK FROM BANTUL


Geplak adalah makanan tradisional khas bantul, sekarang sulit untuk bisa menjumpai makanan khas bantul ini, meskipun sebenarnya geplak masih banyak yang memburu.
Pengusaha makanan tradisional khas Bantul, geplak, di Kabupaten Bantul, mulai meningkatkan produksinya untuk menghadapi pembelian selama Lebaran 1431 Hijriah.
“Kami tingkatkan produksi geplak untuk mencukupi permintaan makanan ini selama Lebaran mendatang,” kata Kelik, pengusaha geplak mBok Tumpuk di Palbapang, Bantul, Sabtu (4/9/2010).
Menurut dia, peningkatan produksi geplak mulai dilakukan pekan ini dan akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan hingga Lebaran.
“Menjelang Lebaran ini produksi ditingkatkan dari sebelumnya rata-rata dua kuintal geplak per hari, menjadi tujuh hingga delapan kuintal geplak per hari,” katanya.
Kelik mengatakan, geplak merupakan makanan khas Bantul yang berbahan baku kelapa dan gula, jelang Lebaran ini pihaknya mengaku pembelian sudah mengalami peningkatan.
“Saat ini peningkatan pembelian sudah terjadi sekitar 20 persen, kemungkinan akan mencapai puncak pada tiga hari sebelum Lebaran hingga tujuh hari pasca Lebaran,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia konsumen geplak sebagian besar berasal dari warga luar Bantul yang memiliki keluarga di Bantul, maupun yang sedang berkunjung ke objek wisata di daerah ini.
“Makanan ini memang cocok untuk oleh oleh keluarga di kampung halaman, sehingga pada saat Lebaran permintaan meningkat drastis,” katanya.
Kelik mengatakan, selain pihaknya memproduksi geplak juga memproduksi peyek, produksi peyek juga ditingkatkan namun tidak sebesar geplak.
“Sebelumnya kami memproduksi peyek sekitar satu kuintal ditingkatkan menjadi dua kuintal peyek, pembelian saat ini juga sudah meningkat sekitar 10 persen,” katanya.
Menurut dia, geplak dujual dengan harga Rp20.000 per kilogram, sedangkan peyek dijual dengan harga Rp 30.000 per kilogram.
Kelik mengatakan, usaha makanan khas yang digeluti tersebut awalnya hanya rumahan, namun pihaknya mengaku usaha tersebut berkembang.
“Saat ini kami memiliki karyawan sebanyak 20 orang dengan omzet yang dihasilkan mencapai jutaan per bulan,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

blogger by Febtaris Nursuparyanto | Make Money Online